Jumat, 13 Juni 2014

Perkiraan Kematian Mayat 1

Kalau di film-film detektif pasti ada cerita tentang penemuan mayat. Kemudian detektif dan tim forensik memperkirakan kematian korban. Bagaimana cara memperkirakan kematian  mayat saya jelaskan sebagian kecil di situs ini.

Ada istilah argor mortis, livor mortis, dan rigor mortis.

Argor mortis adalah penurunan suhu mayat. Pada orang mati metabolisme terhenti sehingga tidak ada penghasil panas tubuh, akibatnya suhu tubuh menurun. Argor mortis dipengaruhi juga oleh suhu/kelembaban mayat sebelum meninggal dan lingkungannya. Perkiraan waktu kematiannya dengan rumus 98,4oF-1,5(suhu rectal)oF. Ini kalau baru mati. Rectal itu artinya pantat, jadi sebaiknya petugas yang melakukan pemeriksaan ini.

Livor mortis/ lebam mayat disebabkan karena darah yang tidak mengalir pada mayat. Biasanya timbul di posisi terendah mayat karena pengaruh gravitasi dan bila ditekan biasanya hilang (bedakan livor mortis dengan memar!). Livor mortis timbul 15-20 menit sesudah orang meninggal. Setelah 4 jam livor mortis akan menetap.

Livor mortis berwarna merah kebiruan. Pada korban yg meninggal keracunan CO/HCN berwarna cherry red. Pada korban yang meninggal karena keracunan Nitro Benzena atau Potassium Chlorat berwarna chocolate brown. Pada korban yang meninggal akibat asphyxia warnanya mendekati kebiruan. Dan jenasah yang disimpan dalam kamar pendingin warnanya merah terang atau pink.

Rigor mortis/ kaku otot terjadi karena tidak ada energi untuk relaksasi otot pada orang mati. Ada 3 fase primary/proses menuju rigor mortis (2-3 jam), rigor mortis (12 jam), secondary/fase lemas (berlangsung 6 jam).

Prosesnya pengkakuan/ fase primary mula-mula dari otot sekitar mata, otot rahang, leher, lengan, dan seterusnya ke bawah. Perubahan fase lemas urutannya sama sama fase primary kecuali rahang bawah merupakan uruan terakhir pada fase ini.

sumber: http://ilmugratis.co.vu/perkiraan-kematian-mayat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar