Kalau di film-film detektif pasti ada cerita tentang penemuan mayat.
Kemudian detektif dan tim forensik memperkirakan kematian korban.
Bagaimana cara memperkirakan kematian mayat saya jelaskan sebagian
kecil di situs ini.
Ada istilah argor mortis, livor mortis, dan rigor mortis.
Argor mortis adalah penurunan suhu mayat. Pada orang mati metabolisme
terhenti sehingga tidak ada penghasil panas tubuh, akibatnya suhu tubuh
menurun. Argor mortis dipengaruhi juga oleh suhu/kelembaban mayat
sebelum meninggal dan lingkungannya. Perkiraan waktu kematiannya dengan
rumus 98,4oF-1,5(suhu rectal)oF. Ini kalau baru mati. Rectal itu artinya
pantat, jadi sebaiknya petugas yang melakukan pemeriksaan ini.
Livor mortis/ lebam mayat disebabkan karena darah yang tidak mengalir
pada mayat. Biasanya timbul di posisi terendah mayat karena pengaruh
gravitasi dan bila ditekan biasanya hilang (bedakan livor mortis dengan
memar!). Livor mortis timbul 15-20 menit sesudah orang meninggal.
Setelah 4 jam livor mortis akan menetap.
Livor mortis berwarna merah kebiruan. Pada korban yg meninggal
keracunan CO/HCN berwarna cherry red. Pada korban yang meninggal karena
keracunan Nitro Benzena atau Potassium Chlorat berwarna chocolate brown.
Pada korban yang meninggal akibat asphyxia warnanya mendekati kebiruan.
Dan jenasah yang disimpan dalam kamar pendingin warnanya merah terang
atau pink.
Rigor mortis/ kaku otot terjadi karena tidak ada energi untuk
relaksasi otot pada orang mati. Ada 3 fase primary/proses menuju rigor
mortis (2-3 jam), rigor mortis (12 jam), secondary/fase lemas
(berlangsung 6 jam).
Prosesnya pengkakuan/ fase primary mula-mula dari otot sekitar mata,
otot rahang, leher, lengan, dan seterusnya ke bawah. Perubahan fase
lemas urutannya sama sama fase primary kecuali rahang bawah merupakan
uruan terakhir pada fase ini.
sumber: http://ilmugratis.co.vu/perkiraan-kematian-mayat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar