
Penetapan diagnosis:
-Tekanan Darah
> 140/90 selama 5 kali kunjungan dokter dengan setiap berkunjung 2 kali pemeriksaan.
-Ada hipertensi Target Organ Damage (TOD) atau terdapat faktor resiko tinggi penyakit Cardiovascular.
-Selama 6 bulan terakhir tekanan darah normal-tinggi sistole >129 atau diastole > 85.
Pemeriksaan rutin penderita hipertensi:
1. Urinalysis
2. Cek darah lengkap (CBC)
3. Kimia darah (Potassium, Sodium and creatinine)
4. Glukosa Puasa.
5. Kolesterol Total Puasa, HDL, LDL, dan Trigliserida
6. ECG standar 12 lead.
Terapi Gaya Hidup:
- Mengurangi asupan garam (NaCl),
- Banyak makan yang mengandung kalium seperti buah, sayur, susu
low-fat
- Olahraga intensitas sedang seperti jalan, jogging, bersepeda
+1 jam/hari dengan frekuensi 3-4kali/minggu
- Mengurangi berat badan bagi yang obesitas/ BMI>25
Terapi Obat:
- ACE-Inhibitor
- Low-dose Thiazide
- Long-Acting DHP-CCB (Calcium Channel Blocker)
- Beta-blocker (tidak disarankan u/ umur >60th)
- kombinasi
- lainnya seperti ARB, non DHP-CCB, CNS agent.
Terapi hipertensi hingga stage 1 dan tanpa TOD/DM cukup dengan terapi
gaya hidup. Terapi gaya hidup dievaluasi selama 1 tahun bagi stage 1
yang tanpa faktor resiko dan 6 bulan bagi stage 1 yang dengan faktor
resiko: Jika tidak kunjung normal ditambah terapi obat-obatan.
Hipertensi+ Gout:
- tidak boleh thiazide
- tidak boleh uricosuric
- tambah allopurinol untuk obat gout
Hipertensi+DM+Nefropati:
- ACE-Inhibitor
- ARB (alternatif)
Hipertensi+DM tanpa Nefropati:
- ACE-Inhibitor
- Beta Blocker
Hipertensi+Ischemic Heart Disease (Stable Angina):
- 1st line = Beta-blocker
- 1st line = Long Acting-CCB
- ACE-Inhibitor
- Kombinasi
- Tidak boleh Short Acting-CCB (contoh nifedipine)
Hipertensi+Ischemic Heart Disease (Post-myocardial Infarction):
- ACE-Inhibitor
- Beta-blocker
- Kombinasi
- Tidak boleh Short Acting-CCB (contoh nifedipine)